If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website.

Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka (QS Al-Isra 17: 13)Tafsir Abdullah Yusuf Ali dan Maulana Muhammad Ali kulit otak manusia itu sendiri.

Dan mereka berkata kepada kulit mereka, Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami kulit mereka menjawab, Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata, dan Dialah yang menjadikan kamu pada kali pertama serta hanya kepada Nya-lah kamu dikembalikan.

QS. Fushshilat:19-20) --- (QS.

Bahkan manusia itu sendiri menjadi saksi atasdirinya sendiri.

Meskipun ia pada saat itu berusaha mengemukakan alasan-alasannya (QS.

Otak SpiritualKetiga fungsi memungkinkan otak menjadipenentu kualitas diri manusia Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka (manusia) yang tuli dan bisu, yg tidak menggunakan akalnya (QS Al-Anfal 8: 22).

Menggunakan daya logis rasional otak sampai mengunjungi sumber hadist 2.

Shalat istiharah untuk menentukan layak tidaknya sebuah hadis diabsahkan dalam kitab Hal serupa dilakukan byk saintis Muslim Ibnu Sina Imam Al Ghozali secara radikal meninggalkan tahap rasional memilih menjadi sufi.

Sedangkan al-humazah adalah orang yang suka menjuluki orang lain dengan julukan yang tidak disukainya.

Neraka adalah kehinaan yang sangat besar dan kerugian yang mendalam.

Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka, (Q.S.

Hijr 15: 43-44). Al-Farra dalam kitab tafsrnya, Maani al-Qurn (Terbitan Dar al-Mishriyyah, Mesir, Cet.

Pertama, Jilid 2, hal.

Jahanam itu memiliki tujuh tingkatan.

Setiap tingkatan ada golongan manusia yang mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa yang diperbuatnya.

Ditambahkan oleh Abu Sinan dari al-Dhahak, sebagaimana dikutip oleh al-Tsalabi dalam Tafsr-nya, neraka itu memiliki tujuh pintu, dimana ketujuhnya merupakan tingkatan.

Mereka mendapat siksa sesuai dengan amal perbuatan dan lama usia mereka di dunia.

Namun kemudian, mereka akan dikeluarkan lalu dimasukkan ke dalam surga.

Tingkatan keempat akan dihuni oleh orang-orang Shabiin, kaum antara Yahudi dan Nasrani.

Dan mereka kembali sepakat bahwa tingkatan atau pintu paling atas adalah Jahannam, sedangkan tingkatan paling bawah adalah Hawiyah, sebagaimana yang diinformasikan Al-Quran.

Dalam hal ini, tentunya kita tidak mempermasalahkan urutan tersebut, sebab kewajiban kita cukup mengimani keberadaan siksa neraka tersebut.

Secara terpisah, Al-Quran menyebutkan ketujuh nama pintu atau tingkatan neraka tadi.

Menurut Yahya ibn Salam, selain sebagai nama umum untuk nama-nama neraka, nama Jahanam juga merupakan nama tingkatan pertama.

Diterangkan oleh mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan teratas neraka.

Mereka akan mendapat siksa sesuai dengan kadar dosa dan kesalahannya.

Kemudian, mereka diangkat dan dimasukkan ke dalam neraka, sehingga tingkatan ini pun menjadi kosong, sebagaimana dijelaskan oleh al-Qurthubi.

Berdasarkan riwayat-riayat ini, makna Jahanam dalam ayat, Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang kafir, (Q.S.

Isra 17: 8), menunjukkan makna neraka secara umum, bukan neraka Jahanam sebagai tingkatan pertama.

Menurut Mujahid dalam Tafsr-nya, kata lazha sendiri berarti menyala-nyala.

Adapun orang-orang yang akan memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan menghadap untuk menaati setan.

Artinya, siapa pun yang mendustakan Al-Quran dan berpaling dari keimanan, mereka diancam dengan siksaan yang pedih dalam neraka Lazha ini.

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (Q.S.

Humazah 104: 4-8).

Lantas siapakah yang diancam dengan siksa neraka ini Bagian awal surat di atas menyatakan, Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, (Q.S.

Muqatil ibn Sulaiman menafsirkan, al-humazah adalah pelaku namimah atau orang yang suka mengadu domba dan memakan daging bangkai orang lain karena umpatan-umpatannya.

Donwload Qs.Al Mulk Tentang Jahannam